BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Data merupakan sesuatu yang menyangkut barang,
kejadian, aktivitas, dan transaksi yang telah tercatat, diklasifikasikan, dan disimpan namun belum memiliki makna. Contohnya dosen, mahasiswa, pelanggan, buku, meja, konsep. Data tersebut direkam baik dalam bentuk
angka, huruf, teks, gambar atau suara.
1.2 TUJUAN
1.2.1
Mengetahui
pengertian dari Basis Data (Database)
1.2.2
Mengetahu
kekurangan Basis Data (Database)
1.2.3
Mengetahu
kelebihan Basis Data (Database)
1.2.4
Mengetahui perbedaan antara file managemen
tradisional dan managemen database
1.2.5
Mengetahu
sifat Basis Data (Database)
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN DATABASE
Database terbentuk dari sekelompok data-data yang memiliki jenis atau
sifat sama. Himpunan kelompok data
(arsip) yang saling berhubungan diorganisasi sedemikian rupa, sehingga kelak dapat dimanfaatkan kembali
dengan cepat. Kumpulan data yang saling
berhubungan disimpan secara bersama
tanpa adanya pengulangan (redudansi) data.
Menurut Ramakrisnan, pengertian basis data ialah kumpulan
data-data yang secara khusus menggambarkan aktivitas satu atau lebih pengaturan
yang saling terhubung. Contohnya basis data tentang universitas mengandung
informasi seperti berikut:
·
Entities atau Entitas seperti mahasiswa,
fakultas, kuliah, dan ruang kelas
·
Relationship, disini diartikan sebagai hubungan
antar entitas.
Contohnya
fakultas mengajarkan kuliah atau penggunaan ruangan untuk kuliah atau juga
mahasiswa-mahasiswa yang ada pada satu mata kuliah.
Sementara menurut
Rebecca M Riordan, secara terminologi atau bahasa, basis data hampir sejalan
dengan aturan object-oriented programming atau pemrograman berbasis objek.
Kata-kata basis data dapat digunakan untuk menggambarkan apapun dari suatu
himpunan tunggal data, contohnya seperti daftar nomor telepon.
Contoh dari Database adalah data
mahasiswa, data dosen, dll. Demikian juga, kumpulan dari data-data mahasiswa,
data-data dosen, data-data keuangan dan lainnya dapat dikumpulkan lagi menjadi
kelompok besar, misalkan data-data politeknik elektronika. Bahkan dalam
perkembangannya, data-data tersebut dapat berbentuk berbagai macam data,
misalkan dapat berupa program, lembaran-lembaran untuk entry (memasukkan) data,
laporan-laporan. Kesemuanya itu dapat dikumpulkan menjadi satu yang disebut
dengan database. Untuk menyimpan informasi yang ada dalam Database diperlukan
table. Salah satu contoh bentuk table adalah sebagai berikut :
Jadi Database secara mudah dapat
digambarkan sebagai kumpulan dari tabel-tabel yang saling berelasi dan
membentuk suatu tujuan tertentu. Contoh : Database Akademik, Database
Perusahaan, dll.
2.1.1 Terminology
atau istilah yang dipergunakan dalam Database
2.1.1.1 Database adalah Sekumpulan
data yang saling berhubungan untuk mencapaisuatu tujuan.
2.1.1.2 Data adalah fakta-fakta yang
dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu.
2.1.1.3 Tabel adalah Tempat untuk
menyimpan data, tabel terdiri dari field dan record
2.1.1.4 Field adalah disebut juga
dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat menyimpansebuah item data.
2.1.1.5 Record adalah disebut juga
dengan baris, yaitu satu bagian informasi yangdisimpan dalam tabel, misal data
seorang mahasiswa akan disimpan dalamsatu record yang terdiri dari beberapa
kolom/field.
Kumpulan file/tabel/arsip
yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik. Tidak semua bentuk penyimpanan data secara
elektronis dapat disebut sistem basis data, karena yang diutamakan adalah
pengaturan, pemilahan, pengelompokkan, atau pengorganisasian data yang akan
kita simpan sesuai fungsi atau jenisnya.
Sistem yang terdiri atas sekumpulan
tabel data yang saling berhubungan dan sekumpulan program (DBMS atau Database
Management System) yang memungkinkan berbagai user dan/atau program lain dapat
mengakses tabel-tabel tersebut. DBMS (Data Base Management System) adalah
perangkat lunak
yang
menangani semua pengaksesan ke data base.
2.2 KEKURANGAN DATABASE
Kekurangan
Sistem Basis Data antara lain :
2.2.1 Lebih
Mahal
Sistem basis
data membutuhkan sumber daya yang tinggi, terlebih untuk melakukan perawatan
secara berkala.
2.2.2 Proses back up cukup
memakan waktu
Sistem basis data mencakup banyak file, sehingga jika dilakukan back
up akan menghabiskan waktu.
2.2.3 Bila ada akses yang tidak
benar, kerusakan dapat terjadi.
Kesalahan
dalam mengakses bisa menyebabkan berbagai masalah, terutama oleh sembarang
pengguna.
2.2.4 Sistem lebih rumit,
sehingga memerlukan tenaga spesial.
Sistem basis
data sangat kompleks, tidak sembarang orang bisa menanganinya. Terutama
dengan berbagai macam resiko, sehingga hanya orang ahli yang hanya bisa
menanganinya.
2.3
KELEBIHAN DATABASE
Kelebihan
Sistem Basis Data antara lain :
2.3.1 Kecepatan dan kemudahan (speed)
Dengan menggunakan basis data pengambilan informasi dapat dilakukan dengan
cepat dan mudah. Basis data memiliki kemampuan dalam mengelompokan, mengurutkan
bahkan perhitungan dengan metematika. Dengan perancangan yang benar, maka
penyajian informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
2.3.2 Kebersamaan pemakai
Sebuah basis
data dapat digunakan oleh banyak user san banyak aplikasi. Untuk data-data yang diperlukan oleh banyak orang/bagian. Tidak perlu
dilakukan pencatatan dimasing-masing bagian, tetapi cukup dengan satu basis
data untuk dipakai bersama. Misalnya data mahasiswa dalam suatu perguruan
tinggi, dibutuhkan oleh banyak bagian, diantaranya: bagian akademik, bagian
keuangan, bagian kemahasiswaan, dan perpustakaan. Tidak harus semua bagian ini
memiliki catatan dan semua bagian bisa mengakses data tersebut sesuai dengan
keperluannya.
2.3.3 Pemusatan control data
Karena cukup dengan satu basis data unutk banyak keperluan, pengontrolan
terhadap data juga cukup dilakuan di satu tempat saja. Jika ada perubahan data
alamat mahasiswa misalnya, maka tidak perlu kita meng-update semua data
dimasing-masing bagian tetapi cukup hanya disatu basis data.
2.3.4 Efesiensi ruang penyimpanan (space)
Dengan pemakain
bersama, kita tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan diberbagai tempat,
tetapi cukup satu saja sehingga ini akan menghemat ruang penyimpanan data yang
dimilikioleh sebuah organisasi. Dengan teknik perancangan basis data yang
benar, kita akan menyederhanakan penyimpanan sehingga tidak semua data harus
disimpan.
2.3.5 Keakuratan (Accuracy)
Penerapan
secara ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, hubungan antara
data, dan lain-lain, dapat menekan keakuratan dalam pemasukan/penyimpanan data.
2.3.6 Ketersediaan (availability)
Dengan basis data kita dapat mem-backup data, memilah-milah data mana yang
masih diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan ke tempat lain. Hal ini
mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu
membutuhkan media penyimpanan yang semakin besar.
2.3.7 Keamanan (Security)
Kebanyakan DBMS
dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna diberikan hak akses yang
berbeda-beda sesuai dengan pengguna dan posisinya. Basis data bisa diberikan
passwordnya untuk membatasi orang yang mengaksesnya.
2.3.8 Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru
Pengguna basis
data merupakan bagian dari perkembangan teknologi. Dengan adanya basis data
pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan kemampuan dari DBMS, sehingga pembuatan
aplikasi tidak perlu mengurusi penyimpanan data, tetapi cukup mengatur
interface untuk pengguna.
2.3.9 Pemakaian secara langsung
Basis data
memiliki fasilitas untuk melihat datanya secara langsung dengan tool yang
disediakan oleh DBMS. Untuk melihat data, langsung ke table ataupun menggunakan
query. Biasanya yang menggunakan fasilitas ini adalah user yang sudah ahli,
atau database administrator.
2.3.10 Kebebasan data (Data Independence)
Jika sebuah
program telah selesai dibuat, dan ternyata ada perubahan isi/struktur data.
Maka dengan basis data, perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level DBMS
tanpa harus membongkar kembali program aplikasinya.
2.3.11 User view
Basis data
penyediaan pandangan yang berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna. Misalnya kita
memiliki data-data dari perusahaan yang bergerak dibidang retail. Data yang ada
berupa data barang, penjualan, dan pembelian. Ada beberapa jenis pengguna yang
memerlukan informasi terkait dengan data perusahaan tresebut. Mereka adalah
pelanggan, kasir, bagian gudang, bagian akutansi dan manajer.
Tidak semua
data boleh diakses oleh semua pengguna. Misalnya kasir dia hanya boleh berhak
melihat informasi nama barang dan harga jualnya. Sementara itu dia berhak untuk
memasukan data penjualan . berbeda dengan pelanggan yang hanya melihat data keberadaan
barang dan harga jual tetapi tidak berhak memasukan atau merubah data.
Sementara itu bagian akutansi berhak melihat keuntungan dari tiap-tiap barang
untuk menganalisa data akutansinya.Basis data mampu memberikan layanan
organisasi seperti ini.
2.4 PERBEDAAN ANTARA FILE
MANAGEMEN TRADISIONAL DAN MANAGEMEN DATABASE
2.5 SIFAT DATABASE
2.5.1
Berbagi
2.5.1.1 Dapat
digunakan/diakses oleh satu atau lebih pengguna (user).
2.5.2
Integrasi
2.5.2.1
Tidak
terjadi redudansi data.
2.5.2.2 Redudansi
data: terdapat 2 atau lebih data yang sama.
2.5.3
Keamanan
2.5.3.1 Pembatasan
akses basis data.
2.5.4
Abstraksi
2.5.4.1
Basis data
dipandang sebagai model nyata.
2.5.4.2
Informasi
yang disimpan dalam basis data merupakan sebuah usaha untuk menyajikan sifat
dari beberapa objek yang sesungguhnya.
2.5.5
Indepedensi
2.5.5.1
Jika sebuah
perubahan dibuat ke dalam beberapa bagian dari suatu sistem aplikasi, maka
seharusnya perubahan itu tidak mempengaruhi struktur data dasar yang digunakan
oleh aplikasi.
DAFTAR
PUSTAKA